Setelah perdebatan yang cukup lama di pengadilan. Valve harus tunduk menerima hukuman denda sebesar $2,1 Juta karena telah melawan hukum konsumen di Australia yaitu tidak memperkenalkan kebijakan refund pada produk yang sudah dibeli dari tahun 2011 hingga 2014.
Walaupun sudah memperkenalkan kebijakan refund di Steam semenjak kasus ini dimulai, pengadilan Australia masih menganggap bahwa absennya kebijakan tersebut di tahun 2011 hingga 2014 sudah sangat besar dan cukup untuk membuat perusahaan milik Gaben ini didenda $2 juta.
Selain denda ini juga, Valve juga diharuskan untuk memasang pemberitahuan berukuran 14 dengan Times New Roman pada bagian atas halaman Steam Australia mereka yang berisikan informasti tentang hak konsumen Australia. Pemberitahuan ini diharuskan terus ada selama 12 bulan dimulai dari 20 Februari mendatang. Isi dari pemberitahuan ini adalah hak konsumen untuk mendapatkan barang pengganti atau refund dari penyedia game apabila game yang diterima konsumen bermasalah, serta hak untuk meminta game yang mereka beli untuk segera diperbaiki dan digantikan apabila tidak memenuhi kualitas yang bisa diterima konsumen.
Kembali soal denda yang harus dibayar Valve, denda $2.1 juta tadi harus dibayar oleh Valve dalam 30 hari mendatang. Namun melihat dari kesuksesan Valve sekarang ini lewat Steam, Dota 2 dan juga CS:GO, tampaknya uang tersebut takkan menjadi masalah bagi mereka.
Source: Kotaku