Elden Ring Game of the Year 2022 – Pada 9 Desember 2022, acara penghargaan bergengsi The Game Awards tahun ini telah selesai. Acara tersebut menghadirkan banyak pengumuman game baru dan tentu saja pemenang dari berbagai nominasi yang ada di The Game Awards 2022. Dan salah satu pengumuman terbaik adalah Elden Ring menang Game of the Year 2022 di The Game Awards tahun ini.
Perjuangan game buatan FromSoftware ini tentu saja tidak mudah karena banyak saingan berat game buatan developer lain yang ada di nominasinya, seperti Horizon Forbidden West, Stray, Xenoblade Chronicles 3 dan God of War Ragnarok. Banyak gamer mengharapkan game terbaru dari Santa Monica ini menang sebagai Game of the Year tahun ini. Tidak ada yang menyangka game Elden Ring bisa menjadi pemenangnya.
Hasil ini tentu saja mendapatkan banyak pujian baik itu dari gamer pecinta game itu sendiri, maupun game lain. Namun bagi beberapa orang, mungkin ada yang merasa tidak setuju game tersebut layak mendapatkan nominasi sebagai Game of the Year tahun ini.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan alasan kenapa Elden Ring bisa memenangkan nominasi sebagai Game of the Year 2022 dalam acara TGA 2022. Artikel ini dibuat berdasarkan opini pribadi saya sendiri secara netral yang telah mencoba kedua game tersebut dari segi cerita dan juga gameplay.
Daftar isi
Alasan Elden Ring Menang Game of the Year 2022 di The Game Awards 2022
Baiklah kita mulai saja pembahasannya tentang alasan-alasan kenapa game Elden Ring bisa memenangkan nominasi Game of the Year di acara TGA 2022!
Story
Dari segi cerita Elden Ring, game ini hadir dengan banyak lore menarik dan identik dengan elemen dark fantasy yang ada di dunia maupun karakternya. Secara garis besar Player adalah seorang dengan sebutan Tarnished, yaitu seseorang yang telah dikucilkan dari Lands Between dan telah kehilangan petunjuk dari keagungan Erdtree, pohon suci di dalam game.
Karena adanya sebuah keajaiban, kalian diberikan kesempatan oleh kekuatan agung Elden Ring mengikuti petunjuk yang diberikan agar bisa menjadi Elden Lord. Tarnished harus menghadapi banyak musuh dan sosok penting yang memiliki kekuatan luar biasa.
Cerita yang saya jelaskan ini hanya sekian persen dari seluruh cerita lore yang ada di dalam game. Itu baru penjelasan seputar karakter utama Player, belum lagi cerita tentang dunia, karakter, monster dan juga keberadaan makhluk dari dunia luar bernama Outer God. Bahkan beberapa informasi mereka bisa kalian temukan di item, weapon, armor dan juga lokasi yang bisa kalian telusuri sendiri hubungannya dengan lore yang ada.
Dari penjelasan tadi bisa dibilang game soulslike open world ini kaya dengan lore dimana pemain bisa menemukan dan bahkan bisa menyimpulkannya sendiri sesuai seleran serta pemahaman mereka. Bahkan hingga saat ini, komunitas Elden Ring masih menemukan banyak misteri menarik yang menambah cerita dalam dunianya.
Gameplay
Sebenarnya dari fitur gameplay, Elden Ring masih menghadirkan fitur action RPG yang sama seperti game pendahulu buatan FromSoftware dengan beberapa upgrade dan juga mencampurkan fitur game Soulsborne serta Sekiro. Apa yang membuat game ini sedikit berbeda dari game FromSoftware lainnya adalah fitur open world yang sangat luas dan banyak hal bisa kalian temukan dalam eksplorasi.
Luasnya dunia yang bisa Player eksplorasi tidak hanya sebagai pajangan saja dimana developer akan meletakkan banyak Side Quest, landmark ataupun collectible item untuk memperpanjang durasi bermain. Sistem open world dalam game ini dimanfaatkan secara total oleh FromSoftware untuk pemain dimana mereka bisa menemukan sendiri banyak hal mulai dari item, senjata, NPC dan bahkan lore tanpa dipaksa dengan tanda-tanda dalam menu UI seperti yang umumnya terjadi pada game open world.
Bahkan luasnya dunia Elden Ring sebagai fitur gameplay memberikan kebebasan bagi pemain untuk bisa menemukan tempo permainan mereka sendiri, apakah langsung menuju ke Main Story atau keliling dulu ke area lain untuk menaikkan level dan nyasar ke daerah Caelid.
Tidak sampai disitu saja, fitur gameplay ini juga bisa kalian kaitkan dengan lore-lore yang ada di dalam game. Seperti misalnya ketika kalian menyelesaikan Quest Ranni yang sangat panjang, kalian akan menemukan banyak sekali informasi menarik seputar insiden terbunuhnya Godwyn, karakter yang mendukung dan juga tujuan dari misi Ranni itu sendiri.
Itu baru dari sudut pandang Ranni, ketika kalian mengerjakan Quest karakter lainnya seperti Fia, kalian akan mengetahui sudut pandang dari kelompok yang memiliki tujuan lain dari Ranni. Efek dari mengerjakan Quest pun akan berdampak permanen dalam game, apalagi jika kalian harus membunuh secara langsung ataupuun tidak langsung pada suatu karakter.
Bisa dibilang gameplay Elden Ring hadir dengan kebebasan yang sangat luas bagi pemain untuk bisa memahami sendiri apa yang terjadi di Lands Between beserta karakter-karakter penting di dalamnya. Jangan lupa juga game ini tidak dipenuhi dengan landmark atau tanda misi seperti yang ada di game open world pada umumnya membuat kalian bisa memilih sendiri apakah ingin mengerjakannya atau tidak.
Replay Value
Dan terakhir adalah game ini memiliki poin plus dari segi replay value-nya. Itu karena Elden Ring memberikan fitur New Game+ seperti pendahulunya bagi gamer yang ingin memainkannya kembali dengan Ending yang berbeda dari sebelumnya. Selain dari kalian bisa membawa item, weapon dan lainnya (kecuali key items) ke New Game+, kalian akan mendapatkan tantangan lebih sulit dimana musuh akan memiliki HP lebih tebal, lebih agresif dan tentu saja lebih menantang.
Keuntungan lainnya dari New Game+ itu sendiri adalah kalian bisa mengulangi kesalahan yang secara tidak sengaja ataupun disengaja seperti membunuh karakter NPC penting di game sebelumnya. Tidak jarang pemain bahkan saya sendiri membunuh karakter NPC karena dendam kesumat seperti Patches dan baru sadar kalau dia memiliki Questline menarik bisa kalian ikuti.
Dari penjelasan ini sudah jelas kenapa game Elden Ring memiliki Replay Value yang tinggi dan sangat direkomendasikan buat pemain untuk melakukannya.
Perbedaan Elden Ring dengan Nominasi Game of the Year 2022 Lainnya
Dari ketiga poin mengenai Story, Gameplay dan Replay Value yang sudah dijelaskan tadi menjadi salah satu alasan kuat menurut saya kenapa game ini bisa memenangkan nominasi Game of the Year 2022 di TGA kemarin. Selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai apa saja perbedaan yang membuat Elden Ring lebih unggul dari game lainnya yang ada di nominasi Game of the Year berdasarkan poin sebelumnya.
Story
Dari segi story, diantara nominasi Game of the Year di TGA 2022 yang paling saya suka selain Elden Ring adalah God of War Ragnarok. Itu karena game tersebut memiliki cerita fantasi yang epik dari petualangan Kratos dan juga Atreus yang bisa dibilang berfokus pada hubungan orang tua yang tidak bisa melepas anaknya ketika sudah beranjak dewasa. Tidak lupa juga bagaimana Kratos berusaha yang terbaik untuk tidak menjadi sosok Dewa brutal dengan julukan Ghost of Sparta yang melekat dalam dirinya demi Atreus.
Cerita seperti itu memang menarik apalagi buat kalian yang memiliki hubungan baik dengan orang tua sendiri. Apalagi jika kalian mengetahui bagaimana sosok Kratos di game lamanya yang sangat brutal. Elemen itulah yang yang saya suka dari cerita di God of War Ragnarok. Namun jalan ceritanya dan lore yang ada hanya bersifat linier. Maksud saya linier di sini adalah cerita God of War Ragnarok hanya akan berjalan lurus seiring berjalannya progress kalian bermain ditambah dengan beberapa informasi menarik untuk memperluas dunianya.
Berbeda dengan GoW Ragnarok, Elden Ring sama-sama memiliki lore atau cerita yang sangat dalam. Tetapi kedalaman cerita yang ada di game ini bakal sangat susah kalian ikuti jika tidak membaca informasi dari item, environment maupun dialog yang kalian temukan pada karakter NPC.
Banyak hal yang bikin kalian mempertanyakan mengenai misi Protagonist apakah hal baik atau buruk. Mungkin kalian mempertanyakan siapa yang salah dan siapa yang benar dari setiap karakter dan kelompok yang menginginkan nasib dunia Lands Between pada Elden Lord baru mereka. Mungkin juga kalian yang mengerjakan ending Ranni jadi mempertanyakan apakah dia waifu baik atau bukan ketika mengetahui lore-nya.
Elemen cerita seperti ini menarik untuk diikuti secara mendalam karena pemain diberikan kebebasan untuk memahami sendiri cerita yang terjadi di Elden Ring.
Gameplay
Selanjutnya mengenai gameplay antara Elden Ring dengan game lainnya yang ada di nominasi. Kalau mau jawaban serius, saya akan mencoba membandingkannya dengan GoW Ragnarok. Tetapi kalau mau jawaban yang bercanda, saya ingin sekali membandingkan game ini dengan Stray.
Namun secara garis besar, semua game yang ada di nominasi Game of the Year 2022 sama-sama bagus dengan keunggulan yang mereka miliki. Stray dengan simulasi menjadi kucing, Horizon Forbidden West dengan open world dan aktifitas yang banyak, Xenoblade Chronicles 3 dengan JRPG yang kental, A Plague Tale: Requiem dengan stealth dan God of War Ragnarok dengan action adventure penuh dengan cerita dramatis.
Dari nominasi Game of the Year yang ada, beberapa game termasuk Elden Ring memiliki kesamaan, yaitu sistem open world dengan beberapa elemen action RPG. seperti level, sistem Exp, skill dan juga Boss. Namun dari kesamaan tersebut, bisa kita sortir lagi game mana yang bisa membuat pemain merasa terhibur dengan fitur gameplay-nya, baik itu rasa senang maupun kesal. Untuk pertanyaan tersebut, sudah pasti jawabannya adalah Elden Ring.
Dibalik dari tingkat kesulitan yang diberikan FromSoftware pada Elden Ring, ada satu hal penting yang sering dilupakan pemain, yaitu belajar. Game Elden Ring maupun soulsborne lainnya selalu mengajarkan kita untuk selalu belajar dari kesalahan. Kalian bisa membaca, mempelajari dan menaikkan level agar bisa melewati rintangan sulit untuk bisa melanjutkan perjalanan.
Jika kalian melakukan itu, niscaya kalian bisa melewati rintangannya. Selain itu kalian akan merasakan kebanggaan tersendiri karena telah berhasil melakukannya setelah berulang kali mati yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.
Sebenarnya game lain yang ada di nominasi juga sama seperti Elden Ring. Terkadang kalian akan menemukan kesulitan untuk melewati tantangan ataupun rintangan dalam game. Namun yang benar-benar memberikan tantangan kepada Player paling terasa adalah Elden Ring. Jadi tidak heran jika saya lebih suka memilih Elden Ring dari segi gameplay dibandingkan nominasi game lainnya.
Replay Value
Dan terakhir dari segi replay value, saya rasa jawabannya sudah jelas Elden Ring lebih unggul dari game lainnya. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Elden Ring memiliki replay value yang sangat direkomendasikan buat kalian untuk memainkan New Game+. Apalagi jika kalian merasa tertantang ataupun ada melakukan kesalahan di game sebelumnya.
Sebenarnya di game lain ada juga replay value ataupun fitur New Game+. Namun alasan kalian untuk mengulang kembali dari awal game dengan membawa item dari game sebelumnya tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Elden Ring.
Itulah alasan dari saya kenapa Elden Ring bisa memenangkan Game of the Year di The Game Awards 2022 berdasarkan pendapat pribadi. Bagaimana menurut kalian sendiri? Apakah Elden Ring layak memenangkan nominasi The Game Awards 2022 sebagai Game of the Year tahun ini?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait The Game Awards, Elden Ring, God of War Ragnarok atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via faisal.