Dirilis tahun lalu, Metro Exodus picu kontroversi terhadap komunitas PC karena beralih dari Steam ke Epic Games Store secara mendadak. Gerakan tahan pembelian game selama satu tahun banyak dilakukan oleh fans, dan ketika proteksi Denuvo game berhasil dibobol oleh tim cracker, banyak yang seolah-olah selebrasi momen tersebut.
Pada akhirnya Metro Exodus tetap terjual dengan baik di EGS meski dengan kontroversi yang terjadi. Dan perlahan tampaknya gamer PC mulai terbiasa dan menerima taktik bisnis yang dilakukan studio dibalik Fortnite tersebut.
Game dibobol dalam waktu yang tergolong cepat, tetapi seluruh DLC yang ada di game belum berhasil dibobol kembali. Biasanya publisher akan menolak untuk lepas proteksi selama DLC masih belum disentuh pembajak, tetapi tampaknya Deep Silver telah memutuskan untuk tetap melepas proteksi secara keseluruhan pada game ini satu tahun setelah perilisan.
Lewat update terbaru (via PC Gamer), Metro Exodus kini tak lagi dilindungi oleh Denuvo. Selain dengan musnahnya proteksi anti-tamper tersebut, update baru juga hadirkan berbagai perbaikan khususnya pada efek filter di salah satu DLC, masalah pada Nvidia Ansel dan juga masalah crashing yang kadang terjadi saat bermain.
Bersamaan dengan hilangnya Denuvo juga, game telah dirilis di GOG.com – platform milik CD Projekt Red yang menolak keras segala macam DRM. Ini bukan kali pertama publisher lepas Denuvo di saat DLC masih belum dibajak. Capcom baru-baru ini juga melakukan hal serupa pada dua game besar mereka – Resident Evil 2 Remake dan Devil May Cry 5. Kedua game miliki update dan konten DLC ditambahkan usai rilis dan belum disentuh sama sekali sama tim cracker. Namun satu tahun setelah rilis, keduanya telah lepas proteksi dari game.
Baca pula informasi lain terkait Metro Exodus beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.