Sang sutradara mengkonfirmasi
Anti-hero, begitu istilah keren untuk menggambarkan seorang tokoh yang bukan hero namun tidak sepenuhnya jahat. Jika menilik seri God of War sebelum-sebelumnya, sifat anti-hero Kratos memang jelas terlihat. Ia bukan tokoh yang dengan kekuatannya membantu siapapun yang sedang kesusahan. Satu-satunya hal yang mempengaruhi aksinya adalah pembalasan dendam. Jika kamu masih ingat di God of War 3, ia bahkan membunuh [spoiler alert!] Hephaestus setelah dibuatkan senjata.
Untungnya Cory Barlog selaku sutradara God of War akhirnya berbicara tentang hal ini. Sehingga pendapat tentang Kratos yang anti-hero bukan lagi asumsi. Ia mengatakannya pada sebuah sesi Q&A dengan PlayStation Blog beberapa hari lalu. Selain membicarakan tentang Kratos yang setengah villain dan setengah orang baik, Barlog juga menceritakan mengapa Kratos lebih bijaksana. Salah satunya karena ia melihat sebagian dirinya di dalam Atreus.
“Jujur saja, ini adalah tantangan yang paling saya suka (dalam membuat God of War terbaru –red). Sesulit menciptakan sebuah karakter baru, menunjukan pada orang-orang sisi lain dari karakter yang mereka anggap ketahui padahal tidak. Menunjukan sebuah perubahan dan pendewasaan. Saya rasa sangat sulit. Dari sisi dramatis itu sangat menarik. Kratos itu setengah villain setengah orang baik” Ucap Barlog saat ditanyai sisi lain yang tidak pernah diperlihatkan Kratos.
Barlog juga mengatakan bahwa pihak studio sebenarnya sedikit terlambat karena baru menunjukan ‘sisi lain’ kratos di game yang akan datang dan tidak di game-game sebelumnya.
Kemudian mengenai Atreus, Barlog mengatakan bahwa ada kemarahan yang dimiliki Kratos hadir di anaknya. Bagi orang tua, melihat sisi buruknya muncul dalam diri si anak memberikan sensasi yang aneh. Dan ini pula yang dirasakan Kratos.
Untuk wawancara lengkap dari PlayStation Blog bersama sang sutradara God of War kamu bisa mendengarnya di bawah ini.