Pada gelar penghargaan The Game Awards yang berlangsung beberapa hari silam, game baru berjudul The Callisto Protocol menjadi salah satu yang diumumkan. Game ini menjadi game perdana dari Striking Distance Studios yang didirikan oleh mantan bos Visceral Games yang dikenal akan seri Dead Space.
Dilihat secara sekilas, game ini terlihat tak lebih seperti spiritual successor pengganti Dead Space yang telah diabaikan oleh EA. Namun tak disangka game ini akan ada sangkut paut dengan game lain, tepatnya ialah game battle-royale populer Playerunknown’s Battlegrounds atau PUBG.
Lewat interview bersama IGN, Glen Schofield dari Striking Distance Studios jelaskan bahwa game ini berada di satu semesta yang sama dengan PUBG dan bahkan berlatar 300 tahun setelah kejadian di game tersebut.
“Lucunya ialah, kami munculkan cerita ini ketika saya bertemu dengan orang dari PUBG untuk pertama kalinya dan mulai bicarakan soal [The Callisto Protocol] dan membangun studio. Saya persembahkan game ini ke mereka, lalu yang kami lakukan ialah membangun cerita yang cocok dengan jalan cerita PUBG,” ungkap Schofield kepada IGN.
PUBG bukanlah game yang dikenal akan aspek cerita, bahkan di dalam game kamu tidak diberi konteks akan mengapa kamu terjun ke arena battle royale. Namun dalam beberapa tahun terakhir, developer tampaknya mencoba untuk membangun lore dari dunia game tersebut dan The Callisto Protocol menjadi expanded universe yang ingin memperluas lore tersebut hingga menjadi masif layaknya menjadi seperti Warhammer atau Middle-Earth.
Di sisi lain, Schofield jelaskan bahwa The Callisto Protocol akan menjadi game yang hidupkan kembali genre horor khas dari Dead Space. Ia berharap dapat mereplika sensasi yang sama selama Visceral Games masih “hidup” dan menjadikan game barunya ini suksesor yang pantas untuk next-gen.
The Callisto Protocol masih jauh dari rampung. Game direncanakan rilis pada 2022 mendatang untuk console next-gen dan mungkin juga PC.