Dengan ramainya akuisisi studio game dalam beberapa bulan terakhir mulai dari akuisisi Activision Blizzard dengan Xbox, Bungie bersama Sony, serta Zynga oleh Take-Two Interactive. Ubisoft mulai membahas ide untuk ikut dibeli perusahaan yang lebih besar.
Lewat laporan finansial tahunan yang diselenggarakan malam kemarin (via GI.Biz), studio di balik Assassin’s Creed dan Far Cry tersebut akui tertarik dengan ide dibeli oleh publisher yang lebih besar dari mereka, namun di waktu yang sama tetap ingin bertahan sebagai perusahaan independen lewat aset mereka ayng tergolong kuat di industri game sekarang.
“Kami selalu mengambil keputusan kami untuk kebaikan para pihak berkepentingan kami yaitu pemain, karyawan dan juga pemegang saham,” ucap CEO Ubisoft Yves Guillemot. “Maka Ubisoft dapat bertahan independen. Kami punya talenta serta skala finansial industri yang cukup, serta IP yang kuat. Meskipun demikian, apabila ada yang memberikan tawaran kepada kami, deretan direktur akan meninjau kembali sesuai ketertarikan pihak berkepentingan.”
Sebagaimana yang diucapkan oleh CEO, Ubisoft untuk saat ini akan terus menjadi perusahaan independen dengan Yves Guillemot sebagai CEO sekaligus pemilik perusahaan. Ubisoft pertama kali dibuka pada tahun 1986 dan terus menjadi perusahaan keluarga yang turun menurun diwariskan.
Sama seperti Activision Blizzard, Ubisoft miliki deretan kasus pelecehan terhadap karyawan dan lingkungan kerja meski memang tidak separah perusahaan tersebut. Perusahaan berpusat di Prancis ini menekankan untuk terus memperbaiki masalah internal tersebut dan telah melepas para eksekutif yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual.
Perusahaan ini juga kini tengah menjadi pembahasan publik karena mencoba mengimplementasi NFT ke dalam salah satu game yaitu Ghost Recon: Breakpoint. Dari laporan sejauh ini, program tersebut belum berperforma baik sama sekali dan diprotes oleh gamer dan bahkan juga staf internal.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author