Battle Pass DOTA 2 – Baru saja diumumkan oleh Valve kalau fitur Battle Pass di DOTA 2 akan segera ditinggalkan dari game. Kenapa? Yuk, kita cari tahu bersama!
Valve Tinggalkan Battle Pass di DOTA 2, Sistem Baru Pengganti sedang Dipersiapkan
Ketika tren loot box mati karena banyak kontroversi yang diterima tak hanya oleh gamer, tetapi juga oleh pemerintah negara beberapa negara Eropa, developer mulai beralih ke battle pass sebagai sumber monetisasi game mereka.
Saat mendengar istilah battle pass, mungkin banyak gamer yang berasumsi bahwa Fortnite yang populerkan sistem ini. Namun hal tersebut salah besar karena pelopor dari battle pass ialah Valve lewat game MOBA populer mereka yakni DOTA 2.
Battle pass pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 yang di mana sistem monetisasi ini dipergunakan tak hanya untuk berikan pemain konten skin dan kosmetik lainnya, tetapi juga untuk membiayai gelaran turnamen The International yang dari dulu hingga sekarang menjadi turnamen eSports dengan hadiah terbesar.
Ide ini terbukti berhasil tak hanya karena pemain skin menarik yang diberikan, tetapi juga mengajak pemain untuk berpartisipasi untuk dapatkan item yang mereka mau ketimbang sekedar RNG loot box.
Namun setelah satu dekade mengandalkan sistem tersebut, Valve tampaknya ingin move on dari kreasi monetisasi mereka yang sudah sangat mainstream saat ini dan mencoba untuk beralih ke metode baru.
Lewat blog resmi mereka, Valve jelaskan bahwa setiap tahun mereka ingin mendorong pemain untuk bersemangat akan konten baru lewat battle pass musiman yang mereka rilis.
Namun setelah satu dekade gunakan sistem serupa, mereka menyadari bahwa semakin banyak pemain mulai bosan atau tidak cocok dengan sistem battle pass yang notabene penuh grind, khususnya di game seperti DOTA 2 yang di mana satu pertandingan bisa berlangsung satu jam lebih.
Oleh karenanya, bersamaan dengan update 7.33 atau The New Frontiers yang rombak DOTA 2 secara signifikan, mereka ingin merombak sistem monetisasi mereka. Tak dijelaskan akan seperti apa sistem baru ini, tetapi yang pasti ialah Valve ingin mencoba sesuatu yang baru tak hanya untuk berikan konten kosmetik terbaru, tetapi untuk membiayai TI12 mendatang.
DOTA 2 Dirombak Habis-Habisan di Patch Sebelumnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, DOTA 2 telah berubah total sejak perilisan update 7.33. Memang secara garis besar, formula gameplay di game tetap sama yaitu farming, bunuh musuh, lalu push sampai bangunan utama hancur. Tetapi dari segi peta dan mekanik lainnya, Valve telah memperluas game menjadi 40% lebih besar dengan lebih banyak potensi hal yang dapat terjadi.
Banyak hero juga telah mendapatkan perubahan drastis khususnya dengan pengenalan universal heroes yang di mana tidak mengikuti scaling biasa antara strength, intellegence, atau agility, tetapi mereka akan scaling terhadap ketiga attribute tersebut dengan perhitungan yang berbeda.
Item juga telah banyak dirombak mulai dari perubahan resep, penambahan resep dari item lama, dan juga ditambahnya sejumlah item neutral baru.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang DOTA 2 beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author